-->

Memahami IC Optocoupler

CARA KERJA IC OPTOCOUPLER

Sesuai dengan namanya alat ini berfungsi sebagai driver penggerak mula untuk peralatan seperti relay dan peralatan listrik tegangan tinggi. Yg mana yang kita perbolehkan sebagai tegangan tinggi 220 Volt adalah sangat berbahaya jika tidak dilakukan penyelamatan, baik untuk manusia atau peralatan itu sendiri. Pada pin 1 dan pin 2 layak dioda foto yang bisa dikendalikan oleh mikrokontroler atau tegangan 3 Volt biasa. Jika pin 1 dan 2 ini diaktifkan, maka selanjutnya akan mengaktifkan pin lainnya yang terhubung langsung dengan tegangan tinggi, atau menggerakkan sebuah relay. Menggunakan optokoupler dalam perancangan atau menghitung lebih dari sederhaana dan aman untuk dimplementasikan di bandingkan transistor misalnya.


Keuntungan lain yang diperoleh dengan menerapkan optokopler yaitu, jika seandainya terjadi kerusakan pada sirkuit tegangan tinggi. Optokopler dapat melindungi rangkaian kontrol seperti mikrochip. Optokopler banyak dijumpai pada bagian catu daya televisi, yaitu pada rangkaian daya siaga. Melalui kendali tombol remote, maka sebuah teevisi dapat ON dan OFF seperti yg dikehendaki tanpa perlu melakukan persetujuan saklar mekanis. Remote TV memberikan perintah kepada mikroprosesor atau program IC untuk mengaktifkan pin 1 dan 2 yang selanjutnya dapat menghasilkan tegangan tinggi pada pin 456 dapat dikendalikan dengan aman. Sebuah optokopler sederhana hanya memiliki 4 kaki. input dua kaki dan output 2 kaki. Karena sering terhubung langsung dengan sirkuit tegangan tinggi. Komponen kecil ini menjadi penyebab kerusakan seperti TV misalnya. Tipe optokopler yg sering dijumpai di lapanagan adalah seri 4N seri TLP dan HPC. Masing-masing memiliki spesifikasi dan peruntukan yg berbeda, akan tetapi prinsip kompatibel sama.



Dalam elektronika, Optocoupler juga dikenal dengan sebutan Opto-isolator, Photocoupler atau Optical Isolator. Komponen ini berfungsi sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik. Pada dasarnya Optocoupler terdiri dari 2 bagian utama yaitu Transmitter yang berfungsi sebagai penerima optik dan Penerima yang bekerja sebagai pendeteksi sumber cahaya. Masing-masing bagian Optocoupler (Pemancar dan Penerima) tidak memiliki hubungan konduktif langsung tetapi dibuat dalam bentuk satu kemasan komponen.

Jenis-jenis Optocoupler yang sering ditemukan adalah Optocoupler yang dibuat dari bahan Semikonduktor dan terdiri dari kombinasi LED (Light Emitting Diode) dan Phototransistor. Dalam Kombinasi ini, LED bekerja sebagai penerima sinyal cahaya optik (Transmitter) sedangkan Phototransistor bekerja sebagai penerima cahaya tersebut (Penerima). Jenis-jenis lain dari kombinasi adalah kombinasi LED-Photodiode, LED-LASCR dan juga Lamp-Photoresistor.

Prinsip Kerja Optocoupler
Pada prinsipnya, Optocoupler dengan kombinasi LED-Phototransistor adalah Optocoupler yang terdiri dari komponen LED yang memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan komponen semikonduktor yang peka terhadap cahaya (Phototransistor) LED. Untuk lebih jelas tentang Prinsip kerja Optocoupler, silakan lihat komponen internal Optocoupler di bawah ini,








Dari gambar diatas dapat terbaca oleh arus listrik yang mengalir melalui IR LED akan menyebabkan IR LED memancarkan sinyal cahaya Infra merahnya. Intensitas Cahaya tergantung pada jumlah arus listrik yang mengalir pada IR LED tersebut. Kelebihan Cahaya Infra Merah adalah pada ketahanannya yang lebih baik dibandingkan dengan Cahaya yang tampak. Cahaya Infra Merah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Cahaya Infra Merah yang dipancarkan tersebut akan dideteksi oleh Phototransistor dan menyebabkan perpindahan hubungan atau Switch ON pada Phototransistor. Prinsip kerja Phototransistor hampir sama dengan Transistor Bipolar biasa, yang membedakan terminal Dasar (Base) Phototransistor merupakan penerima yang peka terhadap cahaya. Jika antara photodiode dan LED terhalang maka photodiode ini akan mati sehingga keluaran dari kolektor akan berlogika tinggi. Karena jika antara photodiode dan LED tidak terhalang maka fotodioda ini akan jadi output-nya akan berlogika rendah.

Aplikasi Optocoupler

Optocoupler banyak diaplikasikan sebagai driver pada rangkaian Mikrokontroller, driver pada Motor DC, DC dan kontrol daya AC dan juga pada komunikasi rangkaian yang dikendalikan oleh PC (Komputer). Bagi rekan-rekan teknisi yang sudah berpengalaman mungkin tidak lagi lagi dengan komponen yang dinamakan Optocoupler Optocoupler adalah komponen yang berperan untuk umpan balik yang masuk ke STR / T ransistor / IC Power dibagian catu daya.

Optocoupler ini juga menampilkan beberapa proses membintangi TV dan juga berpaling juga sebagai tegangan keluaran switching power supply. Tapi banyak teknisi yang tidak tahu bagaimana cara kerja optocoupler ini, terutama pada teknisi yang baru dikenal yang melayani TV. Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu pemancar dan penerima, yaitu antara bagian cahaya dan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Optocoupler biasa digunakan sebagai saklar elektrik yang bekerja secara otomatis.

Optocoupler adalah komponen penghubung yang bekerja berdasarkan picu cahaya optik.

Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu

  1. Pada pemancar dibangun dari LED infra merah. Jika dibandingkan dengan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebi baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.
  2. Pada bagian penerima dibangun dengan dasar komponen fotodioda. Photodiode merupakan salah satu transistor yang peka terhadap cahaya. Karena sumber cahaya menghasilkan panas, begitu pula dengan spektrum infra merah, Karena spektrum infra menpunyai efek panas yang lebi besar dari cahaya tampak, maka fotodioda lebih peka untuk radiasi radiasi sinar infra merah.
Ditinjau dari kegunaan fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam-macam. Jika hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi pemancar dan sisi reseiver, maka optocoupler ini bisasanya dibuat dalam bentuk solid (tidak ada ruang antara LED dan Photodiode). Terkait sinyal listrik yang ada pada input dan output akan dihabiskan. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai optosilator jenis IC.

Proses penempatan optocoupler pada rangkaian TV

Sekarang coba kita memutuskan pada salah satu contoh rangkaian power supply dilakukan ini, untuk lebih jelasnya klik gambar diambil untuk melihat gambar lebih besar. Layanan TV jika kita setuju bahwa optocoupler merupakan penghubung atau koneksi IC STR dan rangkaian MICOM melalui transistor pada jalur power. Cara kerja sederhana pada saat TV dalam keadaan siaga dan kita menekan power pada remot atau TV maka pada pin power micom akan memberikan sinyal ke transistor lalu ke KA 431 (semacam diode zener 3 kaki) untuk menggunakan optocoupler dan kemudian optocoupler akan men-drive pin feedbeck pada STR Jadi STR memulai proses switching dan kemudian TV pun menyalakan normal. Ini adalah proses saat menerima TV.

Pin 1 pada optocoupler juga di koneksikan dengan keluaran transpormator switching, sehingga pada saat tegangan switching beralih tegangan yang fotodiode, pada optocoupler juga akan berubah seiring dengan perubahan output switching dan selanjutnya akan berubah juga cahaya yang diberikan ke penerima di optocoupler, dan tegangan yang mengalir ke F / B, pada STR akan berubah sebanding dengan perubahan pada output tegangan pada kisaran 125v, tergantung merek dan ukuran TV. Ini adalah proses pada saat menstabilkan tegangan keluaran menggunakan optocoupler. Pada televisi yang menyebabkan kerusakan total TV mati, TV siaga, Gambar menyempit, Transformator flyback bunyi. Pada rangkaian digital menyebabkan peralatan di blok tegangan tinggi tidak berfungsi sama sekali. 

Dengan kata lain optokopler dapat dianalogikan seperti trafo yang mengisi tegangan tinggi. Sebuah optokopler dapat juga dikendalikan oleh PC untuk mengontrol peralatan-peralatan listrik atau untuk mengirim data tertentu.

1 Response to "Memahami IC Optocoupler"

  1. Terimakasih sudah berbagi ilmunya, semoga bermanfaat,.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Dalam Artikel

Iklan Bawah Artikel